Salam…
kalau bicara soal pulau madura, hal pertama yang terbayang diotak saya adalah suhu panasnya daerah sana, suramadu dan tentu saja makanan khas bebeknya 😀 well sabtu kemarin ada waktu luang, abi gunakan untuk mencoba menjelajah pulau madura dengan tujuan Pantai Nepa yang menurut mbah goggle di kawasan tersebut ada semacam hutan mangrove yang dihuni banyak kera, wisata pantai ini terletak di Desa Nepa, Kecamatan Banyuates, Sampang Madura.
Trip kali ini abi tidak sendiri, abi ditemani partner setia mrs maggi yang kebetulan libur juga 😉 ini merupakan trip perdana ke daerah madura jadi sebelum berangkat liat dulu peta google map, posisinya dibagian utara pulau madura, kalau dari navitel disarankan lewat bangkalan (jalur utara), tanya rekan jatimotoblog mbah wiro yang juga belum lama ini dari sana disarankan lewat sampang jalur selatan, kata beliau kalau lewat utara terlalu jauh. okay dengan hati mantap akan aku turuti saran dari mbah wiro dan mbah google…lho kok?? 💡 dalam otakku ” kita taklukkan separuh dari pulau madura dengan cara berangkat dari jalur selatan dan pulang lewat jalur utara
start dari rumah
sidoarjo pukul 08.00 wib dengan kondisi mendung mendekati suramadu turun hujan lumayan deras(pengalaman yang sungguh menyenangkan hujan2 di atas suramadu), ditengah jembatan kondisi terang hingga sampai ujung persimpangan kanan sampang dan kiri bangkalan, berhenti sejenak untuk melepas sepatu yang basah, 5 menit berhenti la kok hujan turun deras lagi tanpa ada tanda2, memang trip kali ini bisa di bilang spesial banget hujan – terang – hujan – terang 😎 sampai didaerah blega isi perut dulu masbro, liat navitel nepa masih 75 km lagi ya kira-kira masih 1,5 jam lagi medan yang akan dilewati 😉 oh iya jalanan selatan madura bisa dikatakan 11-12 sama gilimanuk-denpasar gak terlalu lebar, sedikit naik turun bukit tapi gimanapun masih bagus bali 😀 sampai di kota sampang ada persimpangan ngasih tanda nepa belok kiri 50 km lagi, tancap gas lagi bro kondisi jalanan sepi sesekali bebarengan dengan warga sekitar.
akhirnya sampai juga di pantai nepa, pertama kali datang sepi banget pantai ini hanya ada 3 motor di parkiran, memang pantai ini bisa dikatakan masih alami, masuk cuma bayar parkir Rp. 2000,- sambil nulis data pengunjung yang dikasih sama yang jaga parkir, kata yang jaga (keliatannya warga sekitar pantai) tolong ngisi data dulu mas, katanya data tersebut di jadikan acuan pemda sekitar, kalau ramai pengunjungnya mau di dikembangkan tempat wisata ini, memasuki kawasan hutan mangrove langsung dsambut segerombolan kera kata yang jaga sih keranya ga liar tapi tetep aja bikin was-was.
abi sempat diberitahu yang jaga kalau kera2 yang ada disini konon adalah rajanya didaerah sini, wah barusan habis ta suruh menjauh jadi ngerasa gimana gitu, apalagi semakin masuk hutan kok semakin gelap, belum lagi cuma berdua sama mrs maggi, cuma masuk sekian meter wes balik aja, mana keranya ngejar terus 🙂
mau tidur2an bebas bro pantai serasa milik pribadi ga ada orang lain
sesudah main2 di pinggiran pantai waktunya balik pulang, just info disini belum ada warung2 penjual makanan, toiletnya aja kemarin abi numpang di rumah warga sekitar, pesan saya buat bapak pemkot sekitar, semoga potensi yang ada ini segera di bangun toilet dan warung kopi 😉
perjalanan pulang melalui jalur utara, enaknya kalau lewat jalur utara jalanannya lurus aja, sangat kecil kemungkinan kesasar / salah jalan 🙂 kurang lebih 1,5 jam akhirnya sampai di daerah bangkalan, wah udah dekat suramadu nih…tapi kok rasanya kurang afdhol kalau ke madura tidak mencicipi bebeknya yang tersohor
namanya bebek songkem 100 meter dari bebek sinjay, menu andalannya bebek kukus dan tentu saja bebek goreng, jadi bro sekalian takut kena kolesterol menu bebek kukus bisa jadi pilihan, kalau abi jelas milih yang bebek goreng lah lebih mantab gan!
setelah bebek goreng habis dilahap perjalanan pulang kembali dilanjutkan dan sampai dirumah dengan selamat pukul 19.00 wib, trip kali lumayan berkesan bagi abi pribadi terima kasih buat mrs maggi yang mau menemani hujan2an 🙂
sekian semoga bermanfaat.
baru tau masakan khas madura lainnya, kirain cuma sate,soto madura 😀
iya benar masbro, kl bro avant garde ke daerah suramadu pasti banyak menemui warung2 yang menu andalannya bebek gorena 😀
ok … nama saya isna, salam kenal mas abdu 😀
makasih mas isna, salam kenal balik juga:D mas isna asalnya dari bali kah??
Bali ? bukan
nebak dr mana yah hihihi
maaf kalau salah, nebak dari nama dan liat ikat kepalanya
hehehe … bukan kok 🙂
coba diklik lagi fotonya
hehehe…sudah diklik tetep aja mikirnya “bali” 😉
Hahahaha …. matur suksme bli 😉
Ditunggu ajakan berikutnya…. hahahhaa
😉
welok gan
http://sarikurnia980.wordpress.com/
makasih bro 🙂
Mantab euyy….
Mantab bebeknya kang 😀
Tambah mantab lagi itu kang
Kirain di Madura cuma makan sate nya aja yang terkenal sama jembatan suramadu nya, ternyata masih banyak hal-hal yang menarik ya disana.
Siap2 bikin trip ke sana ahhh…
Silahkan d coba bro,msh bnyk lokasi yg masih alami 🙂
Knpa gk mampir ke siring kemuning kang sekalian , deket lho dri hutan nepa , pling 10 kilo ke arah bangkalan
Bagus pantainya mas??mgkn next trip bs d coba nih…
beberapa hari yang lalu saya (PulauMadura.com) dan temen2 dari Komunitas Blogger Madura (Plat-M.com) berkunjung ke hutan kera nepa sekalian ke pantainya, trus ngelanjutin lagi ke air terjun toroan… bagus lho.. dateng aja.. 😉
untuk masuk ke area pantainya masih jauh ta mas? mohon infonya mas. thx
Kl dr jalan raya sktr msk 5 km….sdh dekat kok
makasih infonya mas…mgkn next trip saya akan mampir 🙂
Perjalanannya brp jam?
kl dari surabaya kurang lebih sekitar 2.5 jam
Alini comentou em 2 de dezembro de 2009 às 17:32. Ahhh acabei de gastar horrores na MAC do Igi2uemta30; Mas a Flavia tinha razão, ô povinho que atende mal viu!!! Vendedores frescos!! Não gostei do atendimento!!!!